Memahami Perbedaan Backlink Dofollow dan Nofollow

Backlink telah menjadi salah satu mata uang paling berharga. Bagi mesin pencari seperti Google, sebuah tautan dari situs lain ke situs Anda diibaratkan sebuah rekomendasi. Namun, tidak semua rekomendasi diciptakan sama. Di sinilah muncul dua istilah teknis yang umum dalam dunia SEO, yaitu dofollow dan nofollow.

Memahami perbedaan keduanya bukan lagi sekadar urusan para spesialis SEO, melainkan pengetahuan dasar bagi siapa pun yang ingin membangun kehadiran online yang kokoh dan berkelanjutan.

Pondasi Utama

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari kita samakan persepsi tentang apa itu backlink. Bayangkan Anda sedang mencari restoran terbaik di kota baru. Anda bisa saja mencarinya sendiri, namun sebuah rekomendasi dari teman yang Anda percaya pasti akan jauh lebih berharga. Dalam dunia digital, backlink berfungsi persis seperti itu. Ketika Situs A menautkan ke Situs B, Situs A pada dasarnya berkata kepada mesin pencari, “Saya merekomendasikan konten di Situs B ini.”

Mesin pencari, terutama Google, melihat rekomendasi ini sebagai sinyal kepercayaan. Semakin banyak rekomendasi berkualitas yang Anda dapatkan, semakin tinggi pula otoritas dan kredibilitas situs Anda di mata mesin pencari. Otoritas inilah yang menjadi salah satu faktor kunci dalam menentukan peringkat halaman Anda di hasil pencarian.

Secara teknis, backlink dofollow adalah tautan standar. Ketika sebuah situs web menautkan ke situs Anda tanpa menambahkan atribut khusus, tautan tersebut secara otomatis bersifat dofollow. Inilah bentuk rekomendasi yang paling murni dan paling berdampak.

Dengan memberikan tautan dofollow, sebuah situs seolah-olah mengatakan kepada Google: “Saya sepenuhnya menjamin konten ini. Silakan teruskan sebagian dari ‘otoritas’ atau ‘kekuatan SEO’ saya ke halaman yang saya tautkan ini.” Aliran kekuatan SEO ini sering disebut sebagai link juice.

Karena sifatnya yang meneruskan otoritas, backlink dofollow menjadi target utama dalam sebagian besar kampanye link building. Mendapatkannya dari situs-situs yang relevan dan memiliki reputasi tinggi dapat secara signifikan meningkatkan posisi Anda di halaman hasil pencarian. Ini adalah sinyal langsung kepada mesin pencari bahwa konten Anda berharga, relevan, dan dipercaya oleh pemain lain di industri Anda.

Di sisi lain, ada backlink nofollow. Tautan ini memiliki sebuah penanda atau atribut khusus dalam kodenya, yaitu rel="nofollow". Atribut ini pertama kali diperkenalkan oleh Google pada tahun 2005 sebagai cara untuk memerangi spam komentar di blog. Pemilik situs dapat secara otomatis menerapkan atribut ini pada semua tautan yang dibuat oleh pengunjung, seperti di kolom komentar atau forum.

Dengan atribut nofollow, pesan yang dikirimkan ke mesin pencari sedikit berbeda. Alih-alih “Saya menjamin konten ini,” pesannya lebih seperti, “Saya menautkan ke halaman ini untuk referensi pembaca saya, tetapi saya tidak secara eksplisit memberikan suara kepercayaan atau meneruskan otoritas SEO saya.”

Awalnya, rel="nofollow" adalah instruksi yang tegas bagi Google untuk tidak mengikuti tautan tersebut dan tidak meneruskan PageRank atau otoritas sama sekali. Namun, pemahaman ini telah berevolusi.

Nofollow Sebagai “Petunjuk”, Bukan Perintah

Sejak September 2019, Google mengumumkan perubahan signifikan dalam cara mereka memperlakukan atribut nofollow. Kini, nofollow dianggap sebagai “petunjuk” (hint) dan bukan lagi “perintah” (directive). Artinya, Google akan menggunakan informasi ini sebagai salah satu sinyal, tetapi mereka mungkin masih memutuskan untuk mengikuti tautan tersebut untuk tujuan penemuan konten dan pengindeksan, meskipun umumnya otoritas peringkat tetap tidak diteruskan.

Bersamaan dengan perubahan ini, Google juga memperkenalkan dua atribut baru yang lebih spesifik:

  1. rel="sponsored": Atribut ini harus digunakan untuk mengidentifikasi tautan yang merupakan bagian dari iklan, sponsor, atau kompensasi berbayar lainnya. Ini memberikan transparansi yang lebih jelas kepada mesin pencari mengenai sifat komersial dari sebuah tautan.
  2. rel="ugc": Singkatan dari User Generated Content, atribut ini direkomendasikan untuk tautan yang dibuat oleh pengguna, seperti komentar di blog dan postingan di forum.

Tujuan dari atribut yang lebih spesifik ini adalah agar Google dapat memahami konteks sebuah tautan dengan lebih baik. Meskipun demikian, penggunaan rel="nofollow" secara umum masih diterima dan valid untuk berbagai situasi.

Ini adalah salah satu kesalahpahaman terbesar dalam dunia SEO. Banyak yang beranggapan bahwa karena tidak meneruskan otoritas secara langsung, maka backlink nofollow sama sekali tidak ada nilainya. Ini adalah pandangan yang keliru. Faktanya, backlink nofollow memiliki manfaat strategis yang tidak bisa diabaikan.

  1. Mendatangkan Lalu Lintas (Traffic) Berkualitas: Tujuan utama sebuah tautan adalah untuk diklik oleh manusia. Sebuah tautan nofollow dari artikel di situs berita besar seperti Forbes atau dari jawaban relevan di platform Quora dapat mengirimkan ribuan pengunjung yang tertarget ke situs Anda. Lalu lintas ini sangat berharga, terlepas dari atribut tautannya.
  2. Membangun Kesadaran Merek (Brand Awareness): Ketika nama merek atau situs Anda disebutkan dan ditautkan di berbagai platform terkemuka, ini akan membangun pengenalan dan kepercayaan di benak audiens Anda. Semakin sering audiens melihat merek Anda di tempat-tempat yang mereka percayai, semakin kuat citra merek Anda.
  3. Menciptakan Profil Tautan yang Alami: Bayangkan jika 100% profil backlink Anda adalah dofollow. Bagi mesin pencari, ini bisa terlihat tidak wajar dan manipulatif, seolah-olah semua tautan tersebut sengaja dibuat untuk tujuan SEO semata. Profil tautan yang sehat dan alami idealnya terdiri dari campuran antara backlink dofollow dan backlink nofollow. Kehadiran tautan nofollow menunjukkan bahwa situs Anda mendapatkan tautan secara organik dari berbagai sumber.
  4. Memicu Backlink Dofollow: Sebuah tautan nofollow yang viral bisa menjadi pemicu datangnya tautan dofollow. Misalnya, seorang jurnalis atau blogger membaca konten Anda melalui tautan nofollow di media sosial. Jika mereka menyukai konten tersebut, mereka mungkin akan menautkannya dari situs berita atau blog mereka sendiri, dan kemungkinan besar itu adalah tautan backlink dofollow.

Kesimpulan

Pada akhirnya, perdebatan antara backlink dofollow dan backlink nofollow bukanlah tentang mana yang lebih baik, melainkan tentang bagaimana keduanya bekerja sama dalam sebuah strategi SEO yang holistik. Backlink dofollow adalah pendorong utama untuk otoritas dan peringkat, sementara backlink nofollow berperan penting dalam mendatangkan lalu lintas, membangun merek, dan menjaga profil tautan Anda terlihat alami.

Fokus utama Anda seharusnya tidak pada atribut sebuah tautan, melainkan pada kualitas dan relevansi sumbernya. Sebuah tautan, apa pun atributnya, dari situs yang sangat relevan dan memiliki audiens yang besar jauh lebih berharga daripada puluhan tautan dofollow dari situs berkualitas rendah. Pahami perbedaannya, namun kejarlah kualitas di atas segalanya untuk membangun fondasi digital yang kuat dan tepercaya.

Mengelola profil backlink yang sehat dan beragam adalah pekerjaan yang rumit dan memakan waktu. Jika Anda ingin mempercepat pertumbuhan otoritas domain Anda dengan strategi yang aman dan efektif, Toko Digi hadir sebagai solusi. Jasa backlink kami tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi pada kualitas dan relevansi setiap tautan yang kami bangun. Biarkan tim ahli kami membantu Anda mendapatkan backlink dofollow dan nofollow berkualitas dari sumber-sumber tepercaya untuk membangun fondasi SEO yang akan membawa bisnis Anda ke level berikutnya.

Kamu mungkin menyukai ini
Keranjang Belanja

Tidak ada produk

Kembali ke Toko
Dapatkan Diskon Rp. 50.000

Promo terbatas hanya sampai akhir bulan ini !

Promo Opening Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !
Chat WhatsApp
WhatsApp