Cara Mengajukan Banding Monetisasi YouTube yang Ditolak

Monetisasi YouTube menjadi salah satu cara populer bagi kreator untuk menghasilkan pendapatan dari konten mereka. Namun, tidak jarang pengajuan monetisasi ditolak oleh YouTube karena berbagai alasan, seperti pelanggaran kebijakan, konten duplikasi, atau aktivitas klik tidak valid.

Jika Anda menghadapi penolakan monetisasi atau akun Anda dinonaktifkan, mengajukan banding adalah langkah penting untuk memulihkan kesempatan menghasilkan uang dari channel Anda.

Artikel ini akan menjelaskan secara lengkap tentang banding monetisasi YouTube, alasan penolakan, cara mengajukan banding, hingga tips agar banding diterima.

Apa Itu Banding Monetisasi YouTube?

Banding monetisasi YouTube adalah proses pengajuan ulang kepada tim YouTube untuk meninjau kembali keputusan penolakan atau penangguhan status monetisasi channel Anda dalam Program Partner YouTube (YPP). Proses ini memungkinkan Anda untuk menjelaskan bahwa channel atau konten Anda mematuhi kebijakan YouTube, seperti Pedoman Komunitas, kebijakan monetisasi, atau aturan hak cipta.

Banding biasanya dilakukan melalui YouTube Studio atau formulir khusus yang dikirimkan melalui email notifikasi penolakan.

Banding ini penting karena penolakan monetisasi tidak selalu final. Dengan menyampaikan alasan yang jelas dan memperbaiki masalah pada channel, Anda memiliki peluang untuk mengaktifkan kembali monetisasi atau bahkan mengembalikan akun yang dinonaktifkan.

Alasan Umum Monetisasi YouTube Ditolak

Sebelum mengajukan banding, penting untuk memahami mengapa pengajuan monetisasi Anda ditolak atau channel Anda dinonaktifkan. Berikut adalah beberapa alasan umum berdasarkan kebijakan YouTube:

  1. Konten Duplikasi (Reused Content). Konten dianggap duplikasi jika sebagian besar video Anda identik dengan konten lain di YouTube, baik dari channel lain maupun milik Anda sendiri. Contohnya, mengunggah ulang video orang lain tanpa izin, menggunakan audio atau visual berhak cipta, atau mengunggah konten yang sama di beberapa channel.
  2. Pelanggaran Pedoman Komunitas. Jika video Anda melanggar Pedoman Komunitas, seperti mengandung konten yang menghasut, merendahkan, atau tidak pantas untuk pengiklan, monetisasi dapat ditolak atau dinonaktifkan.
  3. Aktivitas Klik Tidak Valid. Aktivitas seperti penggunaan bot untuk meningkatkan penayangan, sub4sub, atau klik iklan yang tidak wajar dapat menyebabkan penolakan. YouTube mendeteksi aktivitas ini sebagai pelanggaran kebijakan AdSense.
  4. Hak Cipta (Copyright Strikes). Mengunggah konten yang diklaim oleh pemegang hak cipta, seperti musik atau klip video tanpa izin, sering menjadi penyebab penolakan. Meskipun video Anda bersih dari teguran, konten berhak cipta yang tidak diizinkan tetap menjadi masalah.
  5. Konten Tidak Memenuhi Syarat untuk Pengiklan. Video yang dianggap tidak ramah pengiklan, seperti konten sensitif atau kontroversial, dapat menyebabkan penonaktifan monetisasi.
  6. Kurangnya Aktivitas Channel. Jika channel tidak aktif selama lebih dari 6 bulan (tidak mengunggah video atau memposting), YouTube dapat menonaktifkan monetisasi.
  7. Masalah Verifikasi Akun AdSense. Monetisasi dapat ditolak jika akun AdSense Anda belum diverifikasi dengan PIN atau identitas, seperti nama, alamat, atau tanggal lahir.
  8. Konten Tidak Cukup Original atau Berbobot. YouTube menilai channel secara keseluruhan, bukan hanya satu video. Jika konten dianggap kurang original, seperti kompilasi tanpa nilai tambah, monetisasi dapat ditolak.

Cara Mengajukan Banding Monetisasi YouTube

Jika monetisasi Anda ditolak atau channel dinonaktifkan, berikut adalah langkah-langkah untuk mengajukan banding:

  1. Periksa Notifikasi Penolakan: YouTube akan mengirimkan email atau notifikasi di YouTube Studio yang menjelaskan alasan penolakan. Buka tab Penghasilan (Earn) di YouTube Studio untuk melihat detailnya.
  2. Tinjau Kebijakan YouTube: Pelajari kebijakan monetisasi, Pedoman Komunitas, dan aturan hak cipta YouTube untuk memahami pelanggaran yang disebutkan. Pastikan Anda tahu bagian mana dari kebijakan yang dilanggar.
  3. Perbaiki Masalah pada Channel:
    • Konten Duplikasi: Hapus atau edit video yang dianggap duplikasi. Pastikan semua konten asli atau memiliki izin penggunaan.
    • Hak Cipta: Selesaikan teguran hak cipta dengan menghapus video atau menghubungi pemegang hak untuk mendapatkan izin.
    • Konten Tidak Ramah Pengiklan: Edit atau hapus video yang melanggar pedoman pengiklan.
    • Aktivitas Klik Tidak Valid: Hentikan aktivitas seperti sub4sub atau penggunaan bot.
  4. Siapkan Video atau Penjelasan Banding:
    • Video Banding: YouTube sering meminta video banding untuk menjelaskan kepatuhan channel Anda. Tunjukkan proses pembuatan konten, seperti rekaman asli atau pengeditan, dan hubungkan dengan konten lain di channel. Jika Anda artis musik, jelaskan proses pembuatan musik atau video.
    • Penjelasan Tertulis: Jika tidak diminta video, tulis alasan banding yang jelas, lugas, dan beretika. Contoh:

      “Saya telah menghapus semua video yang dianggap duplikasi dan memastikan semua konten asli. Channel saya mematuhi Pedoman Komunitas dan kebijakan monetisasi YouTube. Mohon tinjau kembali channel saya.”

  5. Ajukan Banding melalui YouTube Studio:
    • Buka YouTube Studio, masuk ke tab Penghasilan (Earn).
    • Klik tombol Mulai Banding di ringkasan monetisasi.
    • Unggah video banding atau isi formulir dengan alasan banding.
    • Klik Kirim dan tunggu konfirmasi melalui email.
  6. Banding untuk Penghentian Akun: Jika akun Anda dihentikan, buka email notifikasi penghentian dan klik link formulir banding. Isi informasi seperti URL channel, alamat email, dan alasan banding. Anda memiliki waktu hingga 1 tahun untuk mengajukan banding setelah penghentian.
  7. Tunggu Hasil Peninjauan: Tim YouTube biasanya meninjau banding dalam waktu 14 hari untuk monetisasi dan hingga 2 hari untuk penghentian akun. Anda akan menerima email dengan hasil banding, apakah diterima atau ditolak.

Waktu Pengajuan Banding dan Batasnya

  • Penolakan Monetisasi: Anda dapat mengajukan banding dalam waktu 21 hari setelah penolakan. Jika ditolak lagi, Anda bisa mengajukan permohonan ulang setelah 30 hari (penolakan pertama) atau 90 hari (penolakan berikutnya).
  • Penangguhan Terjadwal: Jika YouTube memberi tahu bahwa channel Anda akan ditangguhkan, ajukan banding dalam 7 hari untuk menunda penangguhan.
  • Penghentian Akun: Banding dapat diajukan hingga 1 tahun setelah penghentian, tetapi jumlah banding terbatas.
  • Teguran Pedoman Komunitas: Banding harus diajukan dalam 90 hari setelah teguran dikeluarkan.

Tips Agar Banding Monetisasi YouTube Berhasil

  1. Jujur dan Lugas. Jelaskan dengan jujur mengapa Anda yakin penolakan itu keliru. Hindari bahasa yang emosional atau menyalahkan YouTube.
  2. Berikan Bukti Konkret. Sertakan bukti bahwa konten Anda asli, seperti cuplikan proses pembuatan atau izin penggunaan konten. Jika Anda menghapus video bermasalah, sebutkan tindakan tersebut.
  3. Fokus pada Channel Secara Keseluruhan. YouTube menilai channel secara menyeluruh, bukan hanya satu video. Pastikan semua video, thumbnail, dan deskripsi mematuhi kebijakan.
  4. Hindari Menghapus Video Sebelum Banding. Menghapus video yang bermasalah tidak menyelesaikan teguran. Ajukan banding terlebih dahulu untuk menyelesaikan masalah.
  5. Perbaiki Konten Sebelum Pengajuan Ulang. Jika banding ditolak, gunakan waktu 30 atau 90 hari untuk memperbaiki konten, seperti mengunggah video asli atau meningkatkan kualitas konten.
  6. Patuhi Kebijakan Monetisasi. Pastikan channel Anda memenuhi syarat YPP, seperti 1.000 subscriber dan 4.000 jam tonton publik dalam 12 bulan terakhir. Perhatikan bahwa jam tonton dari YouTube Shorts tidak dihitung.
  7. Gunakan Bahasa yang Profesional. Contoh kata-kata pengajuan banding:

    “Setelah meninjau kebijakan YouTube, saya telah menghapus konten yang dianggap tidak memenuhi syarat. Semua video saat ini adalah karya asli saya dan sesuai dengan Pedoman Komunitas. Mohon pertimbangkan kembali channel saya untuk monetisasi.”

Apa yang Harus Dilakukan Jika Banding Ditolak?

Jika banding Anda ditolak, jangan panik. Berikut langkah yang bisa diambil:

  1. Tinjau Ulang Alasan Penolakan. Baca email penolakan untuk memahami alasan spesifik. Perbaiki masalah yang disebutkan, seperti menghapus konten duplikasi atau menyelesaikan teguran hak cipta.
  2. Ajukan Permohonan Ulang. Setelah 30 atau 90 hari, ajukan kembali permohonan monetisasi melalui YouTube Studio. Pastikan channel sudah bersih dari pelanggaran.
  3. Buat Konten Asli. Fokus pada pembuatan konten original yang bernilai tambah, seperti vlog, tutorial, atau konten kreatif yang tidak melanggar kebijakan.
  4. Konsultasi dengan Ahli. Jika Anda kesulitan, pertimbangkan berkonsultasi dengan komunitas kreator atau layanan profesional yang memahami kebijakan YouTube.
  5. Hindari Membuat Channel Baru (Jika Akun Dihentikan). Jika akun Anda dihentikan, membuat channel baru untuk mengakali penghentian dilarang dan dapat menyebabkan pelarangan permanen.

Kesimpulan

Mengajukan banding monetisasi YouTube adalah langkah penting untuk memulihkan status monetisasi atau akun yang dinonaktifkan. Dengan memahami alasan penolakan, memperbaiki konten, dan menyusun banding yang jelas serta profesional, peluang Anda untuk diterima akan meningkat. Pastikan untuk mematuhi kebijakan YouTube, seperti Pedoman Komunitas dan aturan hak cipta, serta terus membuat konten asli yang berkualitas. Jika banding ditolak, gunakan waktu pengajuan ulang untuk memperbaiki channel dan memenuhi syarat YPP. Dengan kesabaran dan strategi yang tepat, Anda dapat kembali menghasilkan pendapatan dari YouTube.

Tingkatkan peluang monetisasi channel Anda dengan Jasa Jam Tayang YouTube dari Toko Digi! Kami menawarkan layanan profesional untuk membantu Anda mencapai 4.000 jam tonton publik dengan aman dan sesuai kebijakan YouTube. Dengan dukungan tim berpengalaman, channel Anda akan lebih cepat memenuhi syarat Program Partner YouTube tanpa risiko pelanggaran.

Kamu mungkin menyukai ini
Keranjang Belanja

Tidak ada produk

Kembali ke Toko
Dapatkan Diskon Rp. 50.000

Promo terbatas hanya sampai akhir bulan ini !

Promo Opening Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau !
Chat WhatsApp
WhatsApp