
Dalam membangun kehadiran digital melalui sebuah website, sering kali muncul dua istilah yang dianggap sama, yaitu homepage dan landing page. Meskipun keduanya merupakan halaman yang bisa diakses oleh pengunjung, fungsi, tujuan, dan strukturnya sangatlah berbeda. Menganggap keduanya sama adalah sebuah kekeliruan yang dapat menghambat efektivitas strategi pemasaran digital Anda.
Memahami perbedaan landing page dan homepage bukan hanya sekadar soal terminologi, melainkan sebuah pengetahuan umum untuk mengarahkan pengunjung secara efektif. Homepage berperan sebagai “lobi” atau “ruang tamu” dari website Anda, sementara landing page berfungsi layaknya “ruang meeting” yang dirancang khusus untuk satu tujuan.
Artikel ini akan menguraikan 10 perbedaan mendasar di antara keduanya agar Anda dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Untuk mendapatkan gambaran yang utuh, mari kita bedah satu per satu perbedaan kunci antara kedua jenis halaman ini.
Perbedaan paling umum terletak pada tujuannya. Homepage memiliki tujuan untuk menjadi gerbang utama atau pusat navigasi. Halaman ini memperkenalkan identitas brand Anda, menampilkan berbagai produk atau layanan, dan memberikan gambaran umum tentang apa yang website Anda tawarkan. Tujuannya adalah untuk mendorong eksplorasi lebih lanjut.
Sebaliknya, landing page dirancang dengan satu tujuan spesifik yang disebut call-to-action (CTA). Tujuannya sangat fokus, misalnya untuk mengumpulkan data prospek (leads) melalui formulir, mendorong pembelian produk tertentu, atau meyakinkan pengunjung untuk mengunduh e-book.
Karena tujuannya yang luas, homepage menyajikan konten yang beragam. Anda akan menemukan ringkasan tentang perusahaan, testimoni pelanggan, cuplikan postingan blog terbaru, hingga tautan ke berbagai halaman penting lainnya. Fokusnya terbagi untuk melayani berbagai tipe pengunjung.
Landing page memiliki fokus tunggal. Seluruh elemen di dalamnya dirancang untuk mendukung satu penawaran spesifik. Tidak ada distraksi atau informasi yang tidak relevan dengan tujuan utama halaman tersebut.
Homepage selalu menampilkan menu navigasi yang lengkap. Menu ini (biasanya di bagian atas atau samping) memungkinkan pengunjung untuk dengan mudah berpindah ke halaman lain seperti “Tentang Kami,” “Produk,” “Kontak,” atau “Blog.”
Sebagian besar landing page yang efektif justru sengaja menghilangkan menu navigasi. Ini adalah strategi yang disengaja untuk menjaga pengunjung tetap fokus pada penawaran dan tidak “kabur” ke halaman lain sebelum melakukan tindakan yang diinginkan (konversi).
Pengunjung biasanya tiba di homepage dari berbagai sumber. Mereka bisa mengetikkan nama domain Anda secara langsung (direct traffic), menemukannya melalui mesin pencari (organic traffic), atau melalui tautan dari website lain (referral traffic).
Lalu lintas ke landing page hampir selalu berasal dari sumber yang sangat spesifik dan terukur. Umumnya, pengunjung datang karena mengklik iklan berbayar (Google Ads, Facebook Ads), tautan pada kampanye email marketing, atau postingan media sosial yang mempromosikan penawaran tersebut.
Homepage dirancang untuk menyapa audiens yang luas dan umum. Siapa pun yang tertarik dengan industri atau brand Anda dapat menjadi pengunjung homepage. Kontennya pun dibuat lebih general untuk mengakomodasi berbagai kepentingan.
Landing page, di sisi lain, menargetkan segmen audiens yang sangat spesifik. Misalnya, sebuah landing page yang dibuat untuk kampanye iklan di Instagram akan disesuaikan dengan demografi, minat, dan perilaku pengguna platform tersebut.
Sebagai pusat navigasi, homepage dipenuhi dengan banyak tautan. Ada tautan internal yang mengarah ke halaman lain di dalam website Anda dan terkadang ada tautan eksternal ke media sosial atau situs partner.
Landing page sangat minim tautan. Idealnya, satu-satunya tautan yang bisa diklik adalah tombol CTA utama. Beberapa mungkin menyertakan tautan ke kebijakan privasi atau syarat dan ketentuan, tetapi tautan keluar yang bersifat distraksi akan selalu dihindari. Inilah salah satu inti perbedaan landing page dan homepage.
Keberhasilan sebuah homepage diukur dengan metrik yang berorientasi pada keterlibatan (engagement). Metrik tersebut antara lain bounce rate (persentase pengunjung yang langsung pergi), time on page (waktu yang dihabiskan di halaman), dan pages per session (jumlah halaman yang dikunjungi).
Keberhasilan landing page diukur dengan satu metrik utama yang sangat jelas: tingkat konversi (conversion rate). Metrik ini mengukur persentase pengunjung yang berhasil menyelesaikan tindakan yang diinginkan (mengisi formulir, membeli produk, dll.).
Desain homepage berfokus pada estetika brand dan pengalaman pengguna yang menyenangkan. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan dan mengundang pengunjung menjelajahi lebih jauh. Tata letaknya memberikan hierarki informasi yang jelas dari yang paling penting hingga informasi pendukung.
Desain landing page sepenuhnya berorientasi pada persuasi dan konversi. Setiap elemen visual, mulai dari pemilihan warna tombol CTA hingga penempatan formulir, telah dioptimalkan berdasarkan prinsip psikologi pemasaran untuk mendorong pengunjung segera bertindak.
Homepage adalah komponen permanen dari sebuah website. Meskipun desain dan kontennya dapat diperbarui dari waktu ke waktu, keberadaannya bersifat jangka panjang sebagai wajah utama brand Anda di dunia digital.
Landing page sering kali bersifat sementara atau “kampanye-sentris.” Halaman ini dibuat untuk tujuan promosi tertentu dan mungkin akan dinonaktifkan setelah kampanye tersebut berakhir. Meskipun ada beberapa landing page yang “selalu aktif” (evergreen), banyak di antaranya memiliki siklus hidup yang pendek.
Homepage sering kali berperan pada tahap awal perjalanan pelanggan, yaitu tahap kesadaran (awareness) dan pertimbangan (consideration). Pengunjung datang untuk mengenal brand Anda lebih dalam.
Landing page berperan krusial pada tahap pertimbangan (consideration) dan keputusan (decision). Halaman ini dirancang untuk “menutup penjualan” atau mengubah pengunjung yang sudah tertarik menjadi prospek atau pelanggan.
Setelah memahami perbedaan landing page dan homepage, Anda dapat menyimpulkan bahwa keduanya tidak saling menggantikan, melainkan saling melengkapi. Gunakan homepage sebagai fondasi kehadiran online Anda, tempat semua orang bisa mengenal siapa Anda.
Sementara itu, gunakan landing page sebagai “alat tempur” yang tajam dan fokus untuk setiap kampanye pemasaran yang Anda jalankan. Dengan memanfaatkan keduanya secara tepat, potensi website Anda untuk menghasilkan keuntungan akan meningkat secara signifikan.
Jika Anda membutuhkan jasa pembuatan landing page dengan hasil yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga dioptimalkan untuk tingkat konversi tinggi, tim profesional di Toko Digi siap membantu. Kami merancang setiap elemen landing page berdasarkan data dan tujuan bisnis Anda untuk memastikan setiap klik berpotensi menjadi pelanggan.
Tidak ada produk
Kembali ke TokoPromo terbatas hanya sampai akhir bulan ini !